Penghujung Mei dan Pulau Samalona
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan singkat dari Kak Erwin. Pesan yang berisi ajakan, kesempatan untuk belajar. Selama saya meneri...
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan singkat dari Kak Erwin. Pesan
yang berisi ajakan, kesempatan untuk belajar. Selama saya menerima ajakan
positif, jelas akan saya terima dengan senang hati.
Sabtu, 25 Mei 2013
Selepas salat subuh, saya kemudian bergegas mempercepat langkah menuju
kantor KATAMATA. Agenda hari ini bagi saya tidak lain adalah belajar, bermain,
dan bersenang-senang. Jarak rumah saya dengan lokasi KATAMATA cukup ditempuh
dengan berjalan kaki, kurang lebih sekitar tujuh menit.
Kak Erwin terus memperkokoh jalannya di KATAMATA, lembaga yang dia rintis
dengan cita-cita dan harapan yang besar. Semangatnya menjadi bahan pelajaran
untuk saya pribadi, senang bisa mengenal lelaki pencinta kopi seperti beliau.
Pagi ini saya mulai dilemparkan cerita yang berisi cita-citanya. Saya ikut
dengan kak Erwin pagi ini, dibonceng dengan motor birunya.
Kami akan menuju Dermaga BANGKOA, dan selanjutnya menuju Pulau SAMALONA.
Perbincangan selama perjalanan menuju dermaga seperti melemparkan saya
kembali pada masa saya saat masih menyandang status mahasiswa baru. Saat saya
belum punya motor merah, saya selalu menjadi teman Kak Erwin, ikut pulang dan
mendengar banyak cerita.
Belakangan setelah saya dapat motor merah, ikut pulang bersama kak Erwin
dan motor birunya kemudian menghilang. Pagi ini saya serasa kembali menjadi
mahasiswa baru, suasananya kuat terikat dalam ingatan.
*
Kami tiba sekitar pukul enam pagi di dermaga, bersiap melaksanakan agenda Family Gathering PT. Sosro Makassar.
Kehadiran kami bukan sebagai karyawan atau direktur perusahaan, melainkan
sebagai fasilitator untuk pelaksanaan OUTBOUND para keluarga PT. Sosro
Makassar.
Dari dermaga, kami menunggu beberapa teman KATAMATA yang lain. Hari ini
teman KATAMATA berjumlah tujuh orang. Ada Nisa, Kak Tismi, Kak Dian, Kak Kemal,
Kak Niar, dan Kak Amel. Tim SOSRO telah memesan kapal khusus untuk menampung
karyawannya yang berjumlah kurang lebih 200 orang. Yang juga nantinya akan
menjadi peserta OUTBOUND. Kedatangan kapal agak sedikit terlambat, alhasil ada
waktu untuk sarapan dan minum segelas kopi bersama teman-teman KATAMATA.
40 menit keterlambatan, kapal itu tiba dan bersiap membawa kami menuju
Pulau SAMALONA. Satu persatu alat outbound kami bagi, setiap orang bertanggung
jawab atas satu alat. Satu persatu karyawan naik, dan duduk berbaur bersama
keluarga SOSRO. Perjalanan dari dermaga membutuhkan waktu 20 menit, hingga
wajah SAMALONA terlihat dan kapal memuntahkan kami ke tubuh SAMALONA yang
diindahkan pasir putih.
Hari ini cuaca bersahabat, langit hari ini juga lebih biru dari kemarin.
Dua hari sebelumnya, Kak Erwin telah memberikan tugas masing-masing. Ada
lima pos yang dalam outbound kali ini, dan saya akan berjaga di GAME Pipa
BOCOR.
*
Saya senang karena bisa bermain-main bersama para keluarga SOSRO, terlebih
di GAME pipa bocor yang saya jaga. Ada tujuh kelompok yang berjuang untuk
menyelesaikan pipa bocor, mereka bermain, bersenang-senang, tertawa bersama.
Mereka menjadi gila sejenak, lepas dari penat suasana kantor. Tidak ada atasan
maupun bawahan, hari ini mereka wajib menjadi tim, bekerja sama dan saling
mendukung. Tiap tim bersemangat dan penuh antusias, lubang kecil yang ada di
pipa ditutup satu persatu.
Tutup atas lepas bawah, air mengalir lagi. Sementara ada bola kecil di
dalam pipa yang mesti dikeluarkan dengan cara mengisi pipa hingga penuh. Satu orang
bertugas mengambil air dengan botol khusus. Mereka basah, berkeringat, tertawa,
kelelahan, adakalanya mereka dilanda putus asa. Tapi saat seorang berteriak, “hadiahnya
TV” atau “hadiahnya perumahan dengan umroh” atau “hadiah, hadiah, masa depan
ini” mereka kembali bersemangat.
Saya tertawa, setiap kelompok punya kelucuan masing-masing. Meskipun terik
matahari cukup menyengat kulit namun dengan tertawa bersama mereka, semua
menjadi menyenangkan.
*
Outbound selesai sebelum makan siang, dan selanjutnya ada agenda lain.
Tim KATAMATA selesai setelah agenda makan siang. Keluarga Sosro masih
melanjutkan acara dengan lomba menyanyi, lomba bakar ikan, lomba takrow, dan agenda menarik lainnya. Kami berteduh, ketujuh orang anggota KM hanya menonton dan saling
bertukar cerita.
Saya lebih senang mendengar mereka bercerita, maka saya mendengar sambil
memotret langit dengan awan yang terus berganti. Tapi, tiba-tiba Kak Dian
melakukan aksi pembacaan sidik jari. Di mulai dari Nisa, kemudian Kak Tismi.
Saya menghentikan memotret langit, kemudian fokus pada hasil analisis kak Dian.
Sampai akhirnya, saya membiarkan Kak Dian membaca sidik jariku.
*
Hari ini saya
belajar untuk berenang kembali, mengatur nafas untuk tetap terjaga.
Hari ini sebelum
kembali ke rumah, kami kembali berbincang sambil menunggu hujan reda,
berbincang tentang masa depan dan banyak hal aneh. Hingga hujan berhenti,
kemudian kami bisa menikmati senja yang indah di dermaga.
Hari ini saya kembali
belajar banyak hal.
Hari ini saya
berkesimpulan, “belajar lebih indah daripada senja, belajar selalu indah”.
Terima Kasih untuk
hari ini. @TimKataMata dan @KeluargaSosro.
2 comments
Lihat jepretannya jadi kangen sama Samalona :)
ReplyPengen ke sana lagi >_<